Sunday, May 6

Budak-Budak Milenialisme

Puisi ini aku ikutsertakan di lomba cipta puisi fakultas beberapa waktu lalu. Kaget sih dapat juara II😅 Puisi ini menggambarkan kondisi zaman ini yang diwarnai dengan berbagai macam teknologi. Anak zaman sekarang terpajan teknologi dan gaya hidup yang kurang baik. Banyak yang sudah menderita diabetes, hipertensi, dsb sejak muda. Aku sebagai anak milenial juga ter-remind dengan puisi sendiri untuk selalu menjaga kesehatan dan pastinya ingat sama Yang Maha Kuasa.

Budak-Budak Milenialisme

Tibalah kini
Pada zaman milenialisme
Di sini sorot lampu menyeruak
Padat polusi membuat esak
Mobilitas digilas riuh teknologi gemeresak.

Apakah ini sebuah kutukan zaman?

Wahai budak-budak milenialisme!
Hidupmu kini menjelma jadi toksin
Yang endapannya bergerilya liar dalam ragamu
Efeknya bak morfin kelas atas.
Sesekali bermetamorfosislah
Kembali pada detik-detik lawas
Atau pada alam nan kemas
Dan nikmatilah.

Wahai budak-budak milenialisme!
Coba kau agungkan teori H. L. Blum,
Tiap baitnya melaraskan kehidupan,
Keempat bagiannya mendengungkan kesejahteraan.

Wahai budak-budak milenialisme!
Pujalah nama Sang Khalik.
Istirahatlah sejenak dalam genggaman-Nya.
Jagalah ragamu yang dicipta-Nya.
Berhentilah memaki karunia-Nya.
Dan...
Syukurilah anugerah yang diberikan-Nya.



(Arum, 2018)

KAGET DIDIAGNOSIS POSITIF COVID-19! TERPAKSA ISOLASI DI KOTA ORANG (AKU SANGAT MANDIRI)

Hai, ini tulisan pertamaku di tahun 2021. Terlalu banyak yang terjadi di tahun 2020, setengah tahunnya kurang bersemangat buat aku ceritakan...

Mario Walking Mario Walking Heart Chat Bubble Mario Walking