Jadi tanggal 13 September kemarin, aku, dan Rina
berencana ke pameran Studio Ghibli di Ritz Calton Pacific Place, Jakarta. Karena kebetulan di waktu itu agak senggang dan kami nggak ada kuliah. Dan juga kami nggak akan ke Tokyo dalam waktu sedekat itu. Alhasil kami pun memutuskan jadwal yang tepat untuk pergi.
Awalnya aku nih udah merencakan pergi ke pameran itu ketika si pameran baru dibuka. Masih angetlah, kayak bakpao. Awalnya mau pergi
bareng Erdi, temen D3 dulu yang sekarang kerja di rektorat UI. Dia emang suka anime dan cukup wibu sih menurutku loh ya. Hehe, tapi idk waktu itu si Erdi mendadak nggak bisa dan kita udah jarang
ketemu, pun aku juga sudah tidak jadi wiradha rektorat lagi. Akhirnya nggak jadi. Bingung juga waktu itu kenapa si Rina tiba-tiba
mau pergi. Rina baru banget sekitar akhir tahun 2016 jadi penikmat Ghibli. Itupun karena dihasut sama acu ๐
Jadilah kami berangkat. Rina ternyata ngajak kakaknya, teh Asri. Aku,
Rina, dan teh Asri sampai di Pacific Place pas banget siang waktu zuhur, kita
langsung solat dan nyushi dulu di Genki Sushi. Setelah itu kami muter-muter
cari booth tiket.
Agak sulit sih nyarinya, apalagi ternyata boothnya itu agak
nyelip di ujung gitu. Harga tiket masuknya Rp 250.000 karena pakai kartu mahasiswa
ekstensi. Harga yang cukup worth it untuk penggemar fanatik anime-anime Ghibli. Setelah beli tiket, kami dikasih print kertas semacam tiket yang
harus ditukarkan setelah di lantai 4, yaitu di tempat pameran. Di lantai 4 tiket kertas
itu dituker jadi semacam gelang yang bisa di-scan dan tangan kami dicap. Lalu kami boleh masuk.
Di awal-awal pameran lebih banyak membahas tentang si pengarang, salah
satunya master Hayao Mizaki, sejarah Ghibli awal mulanya terbentuk, dan
lain-lain. Terus ada juga foto tempat kerja animator di studio ghibli, pengisi
suara, dsb. Di pameran ada juga lukisan animasi yang masih dalam bentuk sketch.
Itu semua nggak boleh di foto, jadi kami hanya diperbolehkan untuk melihat. Nggak boleh ditoel. Jangan genit. Setelah itu, ada space buat nonton film Ghibli yang tayang di jam-jam tertentu.
Baru deh *jeng jeng jeng* sampai di instalasi yang sangat diagung-agungkan
orang-orang. Instalasi itu dibuat oleh seniman-seniman lokal dengan arahan dari
Studio Ghibli. Dan menurut akoeh kece banget sih parahhh. Aku paling suka
instalasi di toko roti Kiki di film Kiki’s Delivery Service karena roti-rotinya detail banget. Aku bener-bener amazed pas liat. Sama rumah Satsuki dan Mei
di film Totoro. Totoro dan cat busnya juga lucu banget parah. Instalasi di
Spirited Away juga nggak kalah bagus sebenarnya. Kece banget semuanya, kagum dan salut sama semua
seniman yang udah bekerja keras membuat semua instalasi itu. Karena banyak instalasi yang detail banget! Good job! Dulu pertama kali suka sama film Ghibli karena lagi gabut dan pengen banget mengenang masa kecil nonton anime. Karena waktu itu udah jarang banget anime di TV dan diriku rindu. Itu sekitar tahun 2015. Setelah coba cari dari IMDb, aku pun memutuskan untuk mencoba cari film Spirited Away, daaan... langsung jatuh cinta sama filmnya setelah nonton. Akhirnya aku coba untuk nonton dan cari movie-movie dari Studio Ghibli lainnya. Sekarang aku sudah nonton movie dari Ghibli semuanya looooh (bangga gitu), meski nontonnya bajakan huehehehe. Mantab๐
Ini instalasi di film When Marnie was There๐
ใใใใใฎ (Wasuremono) - the thing mistakingly left
The Borrower Arrietty
Rumah Mei dan Satsuki #1
Rumah Mei dan Satsuki #2
Totorokuuu ๐
Rumah Mei dan Satsuki #3
Cat Bus ๐ป๐ป
Sendiri aja
Spirited Away
Spirited Away ๐
Spirited Away
Let's go home!
Ini yang ku bilang keren banget tokonya
Porco Rosso
Gimana? Salut nggak sama seniman lokal kita? Keren banget!
Ini ada cuplikannya nih dari YouTube! Silahkan menikmat!